Rabu, 16 Maret 2011

SABAR YA SUBUR

Hijau hutan semakin tergunduli dan ozon semakin terkikis dan menipis. Badan gerah terasa semakin resah oleh hiruk pikuk kendaraan berlalu lintas dan lalu lalang manusia beraktivitas. Betapa saat ini kita merindukan taman istirahat yang sejuk dan kebun buah yang subur.
Denyut nadi kehidupan semakin kencang dipicu ambisi dunia yang membuat orang semakin tega membabat. Membabat alam dan sesama manusia. Panas di bumi dan panas di hati. Ketika kegagalan terjadi, maka siapa lagi yang kita salahkan kalau bukan orang lain, karena kita semakin tak mengenali sekaligus menguasai diri sendiri. Kita semakin mudah menghakimi orang lain, bukan diri sendiri. Maaf semakin menjadi barang yang sangat mahal dan ampun semakin tak dikenal karena terpenjara oleh panas keangkuhan.
Hanya orang yang  Allah beri petunjuk bisa sabar, bisa menjadi pemaaf dan pengampun. Dan hanya orang-orang yang sabar yang bisa menjumpai taman indah dan kebun yang subur dan abadi. Dengan ridha-Nya sabar bisa menjadi subur.
Ya Allah tuangkanlah kesabaran pada kami....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar